,

Iklan

Geger! Anggota DPRD SBT Alexander Patty Diduga Aniaya Remaja 17 Tahun, Korban Juga Diancam Dibunuh

Rabu, 28 Mei 2025, 06.54 WIB Last Updated 2025-05-27T23:56:47Z

Foto : Alexander Patty Anggota DPRD Seram Bagian Timur, Foto di ambil dari laman resmi LEZEN.ID

TribunIKN.Com - Kasus kekerasan yang diduga melibatkan anggota DPRD Seram Bagian Timur (SBT) dari Partai NasDem, Alexander Patty, kini menjadi sorotan publik. Seorang remaja berusia 17 tahun berinisial AHK, diduga menjadi korban penganiayaan brutal oleh Alexander bersama istri dan sejumlah rekannya. Mirisnya, korban juga mendapat ancaman pembunuhan.


Peristiwa mengejutkan ini terjadi di Dusun Kampung Cina, Desa Geser, Kecamatan Seram Timur, pada Jumat malam, 23 Mei 2025. Menurut keterangan Abdul Mukti Kelrey, ayah korban, insiden bermula saat AHK bertemu dengan anak perempuan Alexander di lorong belakang rumah sang legislator. Tak lama, Alexander bersama istrinya, Santi, datang dan langsung menyerang korban.


Tak hanya itu, Alexander juga dilaporkan memanggil tiga rekannya—Ade Rumonun, Is Lapandang, dan Mat Lapandang—untuk ikut melakukan kekerasan. "Alexander menuduh anak saya sebagai pencuri, lalu memanggil tiga orang itu. Mereka memukul anak saya hingga wajahnya lebam dan telinganya sakit," ungkap Kelrey, Selasa (27/5/2025).


Yang lebih mengerikan, Santi, istri Alexander, diduga sempat mengancam nyawa AHK. "Ambil pisau lalu tikam dia, jangan cuma pukul seperti ini," tutur Kelrey menirukan ucapan Santi.


Keesokan harinya, Kelrey yang menjemput putranya menemukan AHK dalam kondisi babak belur. Tidak terima dengan perlakuan yang diterima anaknya, ia segera melaporkan kejadian ini ke Polres Seram Bagian Timur pada Senin (26/5/2025).


Kasubsi Penmas Humas Polres SBT, Bripka Suwardin Sobo, membenarkan laporan tersebut. “Laporan resmi telah kami terima dengan Nomor LP/B/69/V/2025/SSPKT/RESKRIM/POLRES SBT/POLDA MALUKU. Proses hukum sedang berjalan,” di lansir dari TribunAmbon.com.


Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Alexander Patty belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan penganiayaan yang dialamatkan kepadanya.


Kasus ini memicu gelombang kecaman dari berbagai pihak, terutama mengingat korban masih di bawah umur dan pelaku adalah seorang pejabat publik. Masyarakat pun mendesak agar pihak berwajib mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi korban.